Senin, 26 Oktober 2009

Psikotest Menentukan Masadepan Ku

Saya sudah beberapa kali mengikuti psikotest, dan selalu terlewati, tetapi saya tidak pernah menerima hasil psikotest tersebut yang menyatakan saya berhasil atau tidak, apakah hasil test tersebut memang tidak boleh di ketahui oleh peserta test? Yang mungkin bisa menjadi referensi bagi peserta untuk mengetahui kelemahannya agar bisa diperbaiki dikemudian hari.

Kemudian sampai dengan saat ini saya merasa belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan tentang tujuan dan manfaat dari psikotest itu? 

Dan apakah psikotest itu menjadi penentu utama diterimanya seorang pelamar pada suatu pekerjaan? Dimana biasanya perusahaan tidak merekrut calon karyawan yang tidak lulus psikotest.

Karena melihat begitu banyaknya orang yang sebenarnya menurut saya berkualitas dan orang yang tepat pada suatu pekerjaan tetapi harus gagal mendapatkan pekerjaan karena gagal dalam psikotest. Dan menurut nurani saya hal tersebut tidak adil. Apalagi saat sekarang ini hampir semua perusahaan melakukan psikotest pada pada saat merekrut calon karyawannya. Sementara itu lebih banyak persahaan yang menyerahkan kegiatan test kepada lembaga – lembaga psikotest diluar dari perusahaan tersebut. Dan menurut pengalaman saya, ( maaf sebelumnya ) lembaga psikotest itu juga belum tentu mengetahui bentuk operasional atau kegiatan kerja keseharian dari posisi atau jabatan yang membutuhkan calon karyawan. Pengalaman saya yang di informasikan hanya posisi atau jabatan calon karyawan saja.

Dan apakah ada evaluasi atau sertifikasi berkala terhadap lembaga – lembaga yang menyediakan jasa psikotest tersebut? Mengingat mereka begitu vitalnya fungsi mereka bagi masa depan orang banyak. Dan betapa berdosanya mereka jika hasil yang mereka keluarkan ternyata salah.

Pernah suatu hari saya menyaksikan lembaga psikotest sedang menyeleksi 4 orang kandidat / calon karyawan dan yang saya tahu sebelumnya mereka adalah pekerja – pekerja yang telah lama bekerja di perusahaan yang menyewa jasa lembaga psikotest tersebut.

Para calon karyawan ini memiliki track record yang tergolong memuaskan sehingga perusahaan mengikutkan mereka untuk mengikuti kegiatan psikotest sebagai syarat utama untuk menjadi karyawan tetap. Dan peraturan ini digunakan hampir disetiap perusahaan yang sudah berbadan hukum.

Tetapi setelah hasil test keluar, apa yang terjadi, seluruh kandidat tersebut tidak ada yang lulus psikotest. Dan hasil ini sangat bertolak belakang dengan evaluasi yang dilakukan perusahaan terhadap ke empat karyawan tersebut.

Dari kejadian tersebut saya melihat betapa tidak ( .i.s.i…s.e.n.d.i.r.i....) lembaga jasa psikotest, sampai tidak mengetahui profile karyawan seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang menyewa jasa mereka. Dan penilaian yang dilakukan juga terkesan mengambil garis besar secara umum saja. Kalau demikian adanya sudah pasti kita tidak lebih pintar dari anak kelas 5 SD bukan?

Beberapa sites forum jasa konsultan SDM (cari pakai search engine) menyebutkan bahwa untuk mempermudah lulus psikotest dengan cara harus rajin berlatih, dengan buku – buku ada banyak beredar dipasaran dan ada juga yang menyebutkan tata cara menjawab pada saat interview psikotest. Tetapi sementara itu sites itu juga sangat menyarankan kita untuk menjadi diri sendiri pada saat menjawab. (lho jadi tanda Tanya lagi).

Ini membuktikan psikotest itu tidak bisa mengetahui tingkat integensi dan kepribadian ataupun karakter seseorang ( karena semua bisa dipelajari dari buku atau media lain), “Bisa karena biasa”. ( contoh kecil : psikotest tidak bisa membuktikan pejabat punya mental korup ) …..mencoba merenung.

Tetapi kenapa psikotest sering menjadi penyaring utama dan penentu pada saat headhunter / perusahaan merekrut calon pekerja? (wah… yang ini saya juga bingung)

Atau haruskah kita minta para Anggota Dewan yang terhormat untuk membuat system baru dalam pendidikan kita, dimana ditambahkan mata pelajaran / mata kuliah psikotest. Atau dibentuk jasa – jasa  “Lulus Ujian Psikotest” seperti lembaga bimbingan lulus PNS atau lulus PTN.

Mungkin yang lebih baiknya seluruh Fakultas yang ada di PTN maupun PTS dirampingkan menjadi satu Fakultas Psikologi, agar semua alumni nanti pasti dapat kerja, karena ujian psikotest sudah pasti lulus.

Atau ada ide lainya?...

By : Lilix

Tidak ada komentar:

web hosting indonesia